Monday, June 7, 2010

LAPISAN TCP IP

Model TCP/IP terdiri atas 4 lapisan, yaitu lapisan Application, Transport, Internetwork, dan Network Interface.


1. Lapisan Application adalah lapisan dimana suatu perangkat lunak berperan, misalnya saja sebuah penjelajah web (web browser). Anda sedang membaca tulisan ini? Berarti aplikasi TCP/IP anda sedang bekerja.

2. Transport adalah lapisan untuk mendefinisikan bagaimana data yang diproses oleh lapisan aplikasi dikirimkan melalui jaringan. Dalam lapisan ini terdapat dua jenis protokol, yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protokol). Jenis protokol apa yang digunakan, dan bagaimana suatu data dikirimkan dengan protokol tersebut sangat bergantung pada lapisan aplikasi.
Misal sebuah server web, umumnya melayani permintaan dari browser web menggunakan protokol TCP port 80. Pada lapisan ini, data diberi header TCP sehingga menjadi sebuah segment. Proses penambahan header ini disebut enkapsulasi. Lapisan transport ini juga bertugas menjaga keutuhan data dengan mendeteksi terjadinya perubahan/kerusakan pada data.

3. Internetwork. Pada lapisan ini segmen (data yang sudah dibubuhi header Transport) diberi header IP. Disinilah didefinisikan dari siapa dan untuk siapa sebuah segmen akan dikirim, dengan membubuhkan alamat IP atau IP Address.
Ada dua versi IP yang sekarang digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv6 belum digunakan secara meluas karena masih terbatasnya perangkat yang mendukung, namun beberapa institusi sudah mulai mempraktikkan IPv6 berdampingan dengan IPv4.
IPv4 terdiri atas kode sepanjang 32 bit, atau dinyatakan dalam desimal dengan memberi titik di setiap 8 bit-nya. Contoh alamat IP: 00000010 00000010 00000001 00000001 atau dalam desimal 10.10.0.1. Pembubuhan header pada segmen ini mengubah segmen menjadi packet.
Routing dapat terjadi berdasarkan informasi IP, karena itu routing juga bekerja pada lapisan ini.

4. Network Interface. Pada lapisan ini paket akan dibubuhi alamat perangkat keras dari perangkat antarmuka jaringan, yang kita kenal sebagai MAC Address, dan kemudian dikirimkan melalui perangkat-perangkat keras jaringan (hub,switch, kabel, dll). “Lho, kan sudah ada IP, mengapa perlu MAC adress”?
IP mendefinisikan pengalamatan secara logikal dan digunakan untuk penunjuk arah dari awal hingga tujuan, sedangkan MAC Address mendefinisikan secara fisik, dan hanya belaku untuk setiap segmen jaringan. Kurang jelas? Begini, suatu paket dapat dikirimkan melalui banyak sekali perangkat dan router, MAC Address berperan untuk mengirimkan paket antara satu router dan router lainnya. Misal suatu PC bertanya “saya ada paket nih, saya mau kirim ke si B (IP address), lewat mana ya? router menjawab “sini, lewat sini!” disinilah saat dimana paket akan dibubuhi MAC Address si router, demikian juga si router akan bekerja pada segmen berikutnya.
LH = Link Header, LT = Link Trailer. MAC Address asal dan MAC Address tujuan merupakan bagian dari Link Header, sedangkan Link Trailer berisi checksum (kode yang digunakan untuk memeriksa apakah data yang dikirim benar.

Monday, May 17, 2010

Softkills dan Korupsi

Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik.
Struktur dan pandangan rezim Orba, menjadikan kalangan bisnis dan profesional merasa lebih mudah dan aman untuk mengikuti keadaan daripada mencoba mendorongnya ke arah lain yang lebih sehat. Kecenderungan ini dengan sendirinya memperluaskan korupsi, kolusi, dan penyalahgunaan kekuasaan pada jaman Orde Baru. Masalahnya bukan hanya korupsi yang sulit diatasi, tetapi juga hilangnya orientasi terhadap kepentingan masyarakat luas dan lemahnya kemauan untuk merombak sistim politik, termasuk lembaga-lembaga negara yang amat perlu diperbaiki, struktur ekonomi, dan hubungan antara warga-negara dan negara.

jadi hubungan antara softkills dan korupsi adalah jika seseorang mempunyai softkills dan etika, ia tidak akan berprilaku korupsi dan sebalknya.

sumber :
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/05/19/hard-skills-dan-soft-skills/
http://www.jakartaconsulting.com/art-99-32.htm

Sunday, May 9, 2010

Proposisi dan Jenisnya

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data/fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Fakta/data yang akan dinalar itu boleh benar atau boleh tidak benar. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagian data itu disebut proposisi.
Yang dimaksud dengan proposisi adalah kalimat atau pernyataan yang selalu mempunyai nilai kebenaran, mungkin pernyataan itu bernilai benar saja, atau salah saja, tetapi tidak kedua-duanya.

o> Berdasarkan kriteria, jenis proposisi adalah :
1. Berdasarkan bentuk : Proposisi tunggal dan majemuk
2. Berdasarkan sifatnya : Proposisi kategorial dan kondisional
3. Berdasarkan kualitas : Proposisi positif (afirmatif) dan negatif
4. Berdasarkan bentuk : Proposisi umum (universal) dan khusus (partikular)


o> Berdasarkan jenis dibedakan dengan lingkaran yang disebut Lingkaran Euler, yaitu :
a. Suatu perangkat yang tercangkup dalam subjek=perangkat yang tercangkup dalam predikat. Semua S adalah P. Contoh: Semua sehat adalah semua tidak sakit
b. - Suatu perangkat yang tercantum dalam Subjek menjadi bagian dari predikat. Semua S adalah P. Contoh : Semua sepeda beroda
- Suatu perangkat yang tercantum dalam predikat menjadi bagian dari Subjek. Semua S adalah P. Contoh : Sebagian binatang adalah kera

c. Suatu perangkat yang tercangkup dalam subjek berada diluar perangkat predikat. Dengan kata lain, antara Subjek dan Predikat tidak terdapat relasi. Tidak satu pun S adalah P. Contoh: Tidak seorang pun manusia adalah binatang

d. Sebagian perangkat yang tercangkup dalam subjek berada diluar perangkat predikat. Sebagian S tidaklah P. Contoh: Sebagian kaca tidaklah bening


Monday, April 5, 2010

Morfologi

Morfologi adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan bermacam-macam bentuk bahasa atau morfem, serta bagaimana membentuk kata dengan menggunakan morfem-morfem itu. Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa yang terkecil, yang ikut serta dalam pembentukan kata yang dapat dibedakan artinya. Morfem bebas adalah bentuk bahasa yang terkecil, yang mengandung makna yang dapat langsung membentuk sebuah kalimat. Morfem terikat adalah bentuk bahasa yang terkecil, yang mengandung makna yang tidak dapat langsung membentuk sebuah kalimat.

*) Macam-macam morfem :
a. Morfem dasar
- Morfem dasar bebas: rumah, puas, kerja, pergi.
- Morfem dasar terikat secara sintaksis: di, ke, dari, amat, ketika, sementara.
- Morfem dasar terikat secara morfologis: bolak, juang, porak, poranda, warni

b. Morfem Nondasar
- morfem prefiks: pe-, me-, di-, ter-, per-.
- morfem sufiks: -an, -kan, -i.
- morfem infiks: -em, -el, -er.
- morfem konfiks: ke-an, ber-an, per-an.
- morfem reduplikasi: (rumah)-rumah, (anak)-anak.

** Morfem nondasar dapat dibedakan lagi menurut fungsinya, yaitu :
a. Berfungsi untuk membentuk kata kerja
b. Berfungsi untuk membentuk kata benda
c. Berfungsi untuk membentuk kata sifat

*** Pembagian yang lebih kompleks adalah pembagian yang didasarkan kepada makna yang didukungnya. Namun, makna yang didukungnya itu belum mutlak, masih merupakan kemungkinan; makna yang tepat harus selalu ditinjau dari suatu konteks.

Hubungan antara Subjek dan Predikat

Suatu kalimat yang baik memang harus mengandung unsur-unsur yang lengkap. Dalam hal ini, kelengkapan unsur kalimat itu sekurang-kurangnya harus memenuhi dua hal, yaitu subjek dan predikat. Jika predikat kalimat itu berupa kata kerja transitif, unsur kalimat yang disebut objek juga harus hadir. Unsur lain, yakni keterangan, kehadirannya bersifat sekunder atau tidak terlalu dipentingkan. Perhatikan contoh berikut.

(1) Pembangunan itu untuk menyejahterakan masyarakat Subjek Keterangan

(2) Bagi para siswa yang akan mengikuti ujian Keterangan harus melunasi uang SPP lebih dahulu Predikat Objek

Secara sekilas, kedua kalimat itu tidak menyiratkan adanya kekurangan. Namun, jika diperhatikan secara cermat, tampaklah bahwa dalam kalimat (1) tidak terdapat unsur predikat , sedangkan pada kalimat (2) tidak terdapat subjek. Kelompok kata pembangunan itu pada kalimat (1) merupakan subjek, dan sisanya merupakan keterangan, sedangkan pada kalimat (2) kelompok kata bagi para siswa yang akan mengikuti ujian merupakan keterangan dan bagian lainnya berupa predikat dan objek. Berdasarkan unsur-unsurnya, kalimat (1) berpola S-Ket., sedangkan kalimat (2) tidak adanya unsur subjek. Agar kalimat diatas menjadi lengkap, kalimat (1) dapat kita tambah dengan unsur predikat, misalnya bertujuan, sehingga kalimat (1) itu menjadi Pembangunan itu bertujuan (untuk) menyejahterakan masyarakat. Pada kalimat (2), unsur kegiatan, yaitu bagi para siswa yang akan mengikuti ujian, sebenarnya dapat diubah menjadi subjek dengan cara menghilangkan kata bagi. Dengan cara itu, kalimat (2) di atas dapat diperbaiki menjadi Para siswa yang akan mengikuti ujian harus melunasi uang SPP lebih dahulu.

Berdasarkan perbaikan di atas, kalimat perbaikan (1) dan (2) dibagi atas unsur-unsurnya sebagai berikut.

(1a) Pembangunan itu menyejahterakan masyarakat Subjek Predikat Objek (1b) Pembangunan itu bertujuan (untuk) menyejahterakan masyarakat Subjek Predikat Objek (2) Para siswa yang akan mengikuti ujian Subjek harus melunasi uang SPP lebih dahulu Predikat Objek

Dengan demikian, pola kalimat perbaikan (1b) adalah S-P-O.; (1b) adalah S-P-Pel., sedangkan pola kalimat perbaikan (2) adalah S-P-O.

Terdapat kurang lebih 4 pola hubungan antara subjek dan predikat, antara lain sebagai berikut :

1. Semua Subjek adalah Predikat.

Pola ini dapat digambarkan dengan diagram venn sebagai berikut,

Disini dapat dikatakann semua subjek adalah predikat.

Contohnya,

Semua Ayah adalah kepala keluarga.

Semua makhluk hidup ciptaan tuhan.

2. Sebagian Subjek adalah Predikat.

Pola ini menggambarkan bahwa terdapat sebagian subjek yang merupakan predikat, digambarkan pada diagram venn sebagai berikut,

Contohnya,

Sebagian hewan adalah gajah.

Sebagian Kendaraan adalah mobil.

3. Subjek terkait dengan Predikat.

Merupakan pola dimana terdapat kaitan antara subjek dan predikat, dimana sebgian subjek juga merupakan sebagian predikat.

Contohnya,

Sebagian manusia adalah sebagian pria.

Sebagian binatang adalah sebagian buas.

4. Semua Subjek adalah bukan Semua Predikat.

Pola ini menggambarkan bahwa terdapat juga kondisi dimana semua subjek merupakan bukan semua predikat.

Contohnya,

Semua hewan adalah bukan semua mesin.

Semua kenndaraan bukan semua binatang.

Referensi :

http://atikkwok.blogspot.com/2010/03/atik-gustini-4-pola-hubungan-subjek.html

Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung perintah atau permintaan agar orang lain melakukan suatu hal yang diinginkan oleh orang yang memerintah. Suatu perintah dapat ditafsirkan sebagai hal mengizinkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, atau menyatakan syarat untuk terjadinya sesuatu, malahan sampai kepada tafsiran (konotasi) ejekan atau sindiran. Perintah dapat pula berbalik dari menyuruh berbuat sesuatu menjadi mencegah atau melarang berbuat sesuatu. Makna mana yang didukung oleh kalimat perintah tersebut, tergantung pula dari situasi yang dimasukinya. Berbeda dengan kalimat deklaratif dan kalimat tanya, kalimat perintah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
  • Menggunakan intonasi keras, terutama perintah biasa dan larangan
  • kata kerja yang mendukung isi perintah itu biasanya kata dasar
  • mempergunakan partikel pengeras -lah
Kalimat perintah dapat dibedakan atas :

1. PERINTAH BIASA
Perintah biasa bervariasi, dari perintah yang lunak sampai perintah yang sangat keras, dengan menggunakan intonasi yang bervariasi. Misalnya :
- Usir anjing itu!
- Usirlah anjing itu!
- Pergi!
- Pergilah dari sini!
- Kerjakanlah soal-soal ini dengan baik!

2. PERMINTAAN
Permintaan adalah semacam perintah yang halus, di mana sikap orang yang menyuruh lebih merendah dari perintah yang biasa. Ada bermacam-macam tingkat permintaan yang dapat dibedakan dengan sejumlah kata atau ungkapan. Misalnya:
- Coba dengarkan baik-baik!
- Tolong bawa buku itu kesitu!
- Harap berdiri!
- Kalau boleh, bantulah anak itu!
- Kalau dapat, bacalah buku ityu dengan tamat!
- Dapatkah saudara membacakan saya buku itu?

3. PERINTAH MENGIZINKAN
Adalah perintah biasa, hanya ada bagian yang ditambahkan yang menyatakan izin itu. Misalnya:
- Ambillah buku itu, seberapa kausuka!
- Masuklah ke dalam, kalau Tuan perlu!

4. PERINTAH AJAKAN
Biasanya didahului oleh kata-kata ajakan seperti marilah, baiklah. Misalkan :
- Marilah kita istirahat sebentar!
- Baiklah kamu menyusuli dia ke sana!

5. PERINTAH BERSYARAT
Adalah semacam perintah yang mengandung syarat untuk terpenuhinya suatu hal. Misalkan :
- Tanyakanlah kepadanya, tentu ia akan menerangkannya kepadamu!
- Bantulah dia, pasti pekerjaan itu akan terselesaikan!

6. PERINTAH SINDIRAN
Adalah perintah yang mengandung ejekan karena kita yakin bahwa yang diperintah tidak mampu melaksanakan hal yang diperintahkan. Misalkan :
- Kerjakanlah itu sendiri, kalau memang kamu ahli!
- Pukulah dia, kalau kamu berani!

7. PERINTAH LARANGAN
Bersifat negatif, yaitu melarang seseorang melakukan sesuatu hal. Bila larangan itu bersifat umum atau resmi, digunakan kata dilarang, dan bila larangan itu bersifat khusus atau tidak resmi, digunakan kata jangan. Misalkan :
- Dilarang merokok!
- Jangan membawa makanan dari luar!

Thursday, February 18, 2010

Tugas Softskill

  1. Mengapa saya harus belajar Bahasa Indonesia?
Saya harus belajar Bahasa Indonesia karena merupakan bahasa dasar yang digunakan di negara kita ini, agar dapat berkomunikasi dengan lancar antar sesama dan juga mengerti lebih jauh makna-makna yang digunakan dalam Bahasa Indonesia. Selain itu belajar Bahasa Indonesia sangat berguna dalam membantu pembuatan Penulisan Ilmiah maupun Skripsi saya nantinya, agar tidak ada kesalahan-kesalahan penulisan baik dalam pembuatan Penulisan Ilmiah maupun Skripsi.

2. Apa saja softkill yang saya butuhkan?
Berikut ini soft skill yang saya butuhkan baik di dunia kerja maupun di lingkungan :
  • Planning & Organizing, mampu untuk mengatur tugas yang harus dikerjakan hingga selesai. Kebiasaan untuk menunda-nunda tugas tidak bisa lagi dipertahankan. Bagi kamu yang super sibuk (kuliah sambil melakukan aktivitas di luar perkuliahan) harus belajar mengalokasikan waktu dengan tepat termasuk membuat prioritas.
  • Tenacity (Keuletan/Kegigihan), tahan untuk mengerjakan suatu tugas hingga selesai atau melakukan suatu tindakan hingga tujuan tercapai. Di dalamnya termasuk berani untuk menghadapi tantangan dan resiko, punya strategi jitu untuk mencapai tujuan. Tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan. Kalau saat ini Anda terlalu memilih-milih lokasi untuk bekerja, tidak mau jauh dari rumah, saya ragu kalau Anda punya keuletan dan kegigihan dalam bekerja nantinya.
  • Salesmanship. Salesmanship disini bukan berarti kamu harus bekerja di bidang sales/marketing, namun kamu punya kapasitas komunikasi interpersonal untuk mau mendengarkan ide dari klien, dan mau menerima masukan dan keinginan untuk meningkatkan mutu produk. Kalau kamu saja sudah alergi dengan bidang sales/marketing, maka kamu perlu sadar diri bahwa kamu salah selama ini.
  • Stress Tolerance. Di dunia ini tidak ada orang yang kebal terhadap stress, semua orang pasti akan dan pernah mengalami stress. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana diri kita menghadapi stress yang melanda. Stress Tolerance dalam dunia kerja berarti mampu mempertahankan kinerja yang tetap maksimal dalam kondisi yang menekan. Cara-cara yang diterapkan dalam menghadapi stress tentunya cara yang patut dan dapat diterima oleh perusahaan.
  • Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh para lulusan. Mengapa ? Bila kita kembali melihat pada Kamus Kompetensi Universitas Harvard, Kepemimpinan merupakan perilaku untuk membuat keputusan dengan berpegang pada visi dan nilai/budaya kerja perusahaan. Lebih lanjut dijabarkan bahwa orang yang memiliki kapasitas kepemimpinan adalah orang yang menghargai hak orang lain, perbedaan dan harga diri orang lain. Orang yang jujur dan berintegritas dalam tindak-tanduknya, serta mau mempertanggungjawabkan segala perbuatannya ketika bekerja. Dengan kata lain orang yang memiliki soft skill kepemimpinan adalah orang yang mampu memberikan dampak yang positif bagi orang lain. Proses rekrutment dengan metode Management Trainee (MT) semuanya mencari kandidat yang memiliki potensi kepemimpinan ini. Hal ini dilakukan karena melalui jalur MT ini perusahaan ingin mencetak ’future leader’ bagi perusahaan tersebut.
  • Inisiatif. Inisiatif berarti mengambil tindakan untuk mencapai tujuan bersama sebelum diminta. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya, pembicara cukup mengalami kesulitan karena tidak ada peserta yang bertanya. Baru setelah dimotivasi, ada beberapa orang yang bertanya. Menurut pembicara tersebut, tindakan inisiatif seperti berani untuk mengajukan pertanyaan harus dibiasakan sejak mahasiswa.
  • Etika Profesiona. Darimana sikap profesional ini muncul ? Dari kesadaran untuk menghargai orang lain, menghargai kesempatan, dan sadar diri. Kalau sejak mahasiswa tidak menghargai orang yang berbicara dengannya, atau dosen yang mengajar, atau teman yang sedang presentasi di kelas, maka kita sedang membiasakan diri untuk tidak bersikap profesional nantinya. Kebiasaan buruk seperti mencontek juga mengarah pada sikap yang tidak profesional atau tidak etis dalam bekerja. Menurut saya perilaku mencontek menunjukkan gejala tidak percaya diri, tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Orang yang terbiasa mencontek, maka ia akan ragu untuk menunjukkan karyanya. Tidak heran bila ia akan ’mencuri’ ide orang lain untuk dipresentasikan di kantornya.
  • Kerjasama Tim. Banyak orang yang mampu mengerjakan tugas secara mandiri namun kurang terampil ketika harus bekerja sama. Kerjasama tim berarti melakukan suatu tugas bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Bukan berarti sama-sama kerja namun mencapai tujuan masing-masing. Ibaratnya sebuah orkestra, setiap pemain memainkan alat musik yang berbeda namun harus mentaati arahan dari conductor supaya tercipta musik yang indah dan harmonis.
Masih banyak lagi area Soft Skill yang dapat kamu kembangkan sendiri. Kuncinya adalah keinginan untuk mau berkembang dan merubah kebiasaan-kebiasaan buruk sejak sekarang.

Sunday, January 3, 2010

Target Dell Naik 20 Persen

DELL Indonesia bersama Dell Stores Indonesia-jaringan toko komputer khusus untuk produk dell menargetkan kenaikan penjualan hingga 20 persen pada tahun 2010. Apda tahun 2009 rata-rata penjualan per bulan Dell sekitar 700 unit.
Dell Stores Indonesia yang baru berusia 2 tahun telah berkontribusi besar bagi penjualan produk-produk Dell. Dell menempatkan urutan ketiga setelah HP dan Acer. Namun, di Indonesia Dell menempatkan urutan kedua.
Saat ini, Dell Stores Indonesia memiliki dua toko yakni di MAl Mangga Dua lt. 1 No. 38 dan Mal Ambasador Lt. 1 No. 9, Jakarta Selatan. Selain berusaha tampil menarik dengan bootstand yang cukup luas dan ditata seperti ruang pameran, Dell Stores Indonesia juga memberikan harga terbaik kepada konsumen.
Kerja keras Dell itu rupanya tercium oleh Dell Inc USA, Dell Singapore, dan Asia PAcific & India Dell Global BV Singapura. Pekan lalu delegasi Dell Inc USA dalam kunjungannya ke Indonesia, menyempatkan diri mampir ke Dell Stores Indonesia. Demikian pula delegasi pabrik Dell MAlaysia, David Chong, delegasi Dell Singapure Bernard Lim dan Chee wei Chue dan Poh Lin, Director Marketing Communications Consumer Marketing Asia Pacific & India Dell Global BV Singapore.